Di Balik Kisruhnya Kostum Rambut Palsu Presiden Jokowi Yang Di Anggap Netizen Sebagai Lelucon.

Loading...
Presiden Jokowi di Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba.

Suara Balige,- Di Balik Kisruhnya Kostum Rambut Palsu Presiden Jokowi Yang Di Anggap Netizen Sebagai Lelucon. Beberapa hari ini saya membaca beberapa tanggapan miring Netizen yang mengatakan Pak Presiden Jokowi sebagai Badut di Pesona Danau Toba pada tanggal 21 – 22 Agustus 2016 kemaren seperti di akun Nunik Wulandari II yang berkata demikian : 

“ Orang Tolol di Pulau Samosir jadi Badut malah bangga … Its real … tanpa edit” ungkapnya di akun tersebut”

Namun saya tidak begitu heran karena setelah saya telusuri ternyata akun Nunik ini adalah team kampanye nya Pak Prabowo  jadi wajar perang dinginnya masih terasa sampai sekarang karena kekalahan Pak Prabowo di Pilpres 2014 kemaren. Hehehe….

Kembali ke dalam kostum Presiden Jokowi di Pesona Danau Toba. Saya menelusuri di google di balik pembuatan kostum tersebut dan ternyata saya mendapat titik pencerahannya di mulai dari wawancara antara pihak Tribunnews dengan Desainer Merdi Sihombing yang mengatakan :

Foto Merdi Sihombing

“ Merdi Sihombing mengatakan 10 Hari sebelum hari H saya di hubungi pihak Majalah Femina untuk membuat kostum khusus buat  7 Menteri untuk Acara Pesona Danau Toba. Setelah kami bertemu (saya ,femina dan EO) diskusi pun di lakukan dan menurut saya permintaan mereka tidak sesuai dengan visi dan misi yang kami lakukan terhadap kain kain tenun khas Batak (Toba , Mandailing, Pakpak, Nias, Simalungun , Karo dan Sipirok),Tulis Merdi dalam akun Facebook nya”.

“Setelah itu Merdi bertemu dengan Jay selaku Ketua Koordinator Karnaval Kemerdekaan di Hotel Dharmawangsa Jakarta”.

“Dari Jay lah saya tahu bahwa Edward Hutabarat yang akan mendadani Pak Presiden dan Ibu Negara setelah di tunjuk pihak Majalah Femina”.

Foto Edward Hutabarat
 
“ Dengan beberapa pertimbangan maka saya menawarkan apakah saya bisa kolaborasi dengan Edo (Edward). Saya yang membuat tekstilnya dan Edo yang buat fashionnya dengan pertimbangan selama ini Edo jarang bahkan tidak berbuat Community Depelopment para penenun Ulos.”

“Tapi ternyata kami tidak di percaya untuk tugas Negara yang satu ini sehingga kami berpikiran positif adalah langkah yang tepat. Kami tidak menerima tawaran kerja sama untuk mendandani Menteri tersebut . Tapi rupanya ada rencana lain dari Tuhan sehingga kami di percaya untuk mendandani Horas Halak Hita dan Horas Halak Hita Ladies.“

"Langkah yang kami ambil saat itu dengan memberikan aneka gaya tali-tali yang bukan hanya dari Batak Toba melainkan dari etnis lain juga untuk dipakai oleh kelompok pria Horas Halak Hita serta dengan kelompok Parsanggul Naganjang lengkap dengan gaya songket toba,baju kurung dengan hiasan benang metalik dan kristal dipadankan dengan perhiasan simata godang."

"Kami sadar atas apa yang kami lakukan pasti akan menjadi pro dan kontra tetapi setidaknya sejarah budaya harus diluruskan dan dikembalikan ketempatnya semula. Jalan masih panjang tapi paling tidak kita sudah memulainya."

“Menurut Rizaldi Siagian, seorang dosen Universitas Sumatera Utara (USU) jurusan Etnomusikologi mengatakan sepanjang penelitian saya mengenai budaya batak bahwa belum pernah saya menemukan motif penutup kepala yang “aneh” seperti yang di kenakan Presiden Jokowi. Bermaksud memberikan hormat kepada Jokowi seperti Raja Batak  justru panitia membuat gaya busana yang memalukan dan akhirnya di bully Netizen. Masa orang Batak mempermalukan Presiden di rumahnya sendiri ,”katanya.
 
Penelusuran saya berikutnya:

Saya tidak bosan untuk melihat kebenarannya. Penelusuran saya selanjutnya dari akun facebook dan saya mendapatkan foto di bawah ini.

Pakaian adat khas adat Batak.
Jadi yang di pakai Presiden di acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba tersebut adalah pakaian dari Batak Samosir walaupun memang rambut palsu yang di pakai Presiden terlalu panjang dan medok namun apakah itu di buat desainernya untuk model zaman sekarang saya kurang tahu juga karena sampai sekarang Edo (Edward Hutabarat) belum juga buka suara untuk hasil karya nya tersebut. Jadi kalau ada Netizen yang masih bilang Presiden Jokowi “Badut”.Itu salah besar karena yang kostum Presiden yang di pakai pada acara Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba masih dari pakaian khas Batak, begitulah kira kira penjelasan dari saya. Terima Kasih.
Loading...
Powered by Blogger.